What is Batik? |
Halo Jong Sarae! Jika sebelumnya, di hari Batik, kita pernah nge-tweet #sejarahBatik, kali ini kita mau mengajak kembali untuk membicarakan mengenai #batik. Tidak hanya di #hariBatik saja kan kita bicara #batik? Bicara mengenai batik, apa yang terlintas di pikiran para Jong Sarae? Kain bercorak? Jawa? Wanita Jawa? Ibu Kartini? Batik sebenarnya berasal dari kata "amba" dan "tik". Amba berarti menulis dan "tik" adalah titik. Maksudnya disini bukanlah menulis titik saja, namun lebih ke bagaimana batik ini dibuat dengan kaidah halus, lembut, dan kecil serta mengandung keindahan. Batik ada di beberapa daerah di Indonesia, tidak hanya di pulau Jawa saja. Nama pulau Jawa lebih dikenal sebagai produsen Batik karena mayoritas batik di Jawa telah mengalami banyak proses perbaikan (refinement) dan penyempurnaan teknik pembuatan serta corak. FYI, di akhir abad ke-19, seorang Belanda bernama Rouffer telah mengumpulkan 3000 desain batik dan motif serta desain batik sendiri hingga saat ini terus bertambah. So, kira-kira berapa banyak desain Batik saat ini? Meskipun banyak bermunculan motif-motif batik, para artisan Jawa telah membagi motif Batik menjadi dua kategori, yaitu Geometris dan Non-geometris. Yang disebut dengan batik bukanlah kain yang bercorak tapi proses "mbatik" itu sendiri. "Mbatik" itu sendiri merupakan teknik mewarnai dan melukis kain dengan bahan dasar lilin (wax). Seperti yang telah dibahas di #sejarahBatik, alat utama dalam proses mbatik yang digunakan oleh para lukis (painter) adalah canting. Di artikel selanjutnya, Lazuli Sarae akan mengajak para Jong Sarae untuk mengulik lebih jauh mengenai canting, lukis, dan mbatik itu sendiri. see you! ;) |